Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Kelompok pemantau pemilu Yiaga Africa mengatakan telah mulai memantau lingkungan pra-pemilihan di Anambra sebelum pemilihan gubernur 6 November.
Siaran pers oleh Direktur Program Cynthium Bamal, tersedia di DAILY POST Auka, menyatakan bahwa latihan tersebut dilakukan melalui proyek Watching the Vote (WTV), sebuah proyek pemantauan pemilihan sipil oleh Yiaga Africa. Melaporkan kegiatan pra-pemilu untuk ditanggapi dengan cepat oleh pemangku kepentingan.
Rilis tersebut menyatakan: “Melalui pengamatan pra-pemilihan, Yiaga Africa melacak efektivitas peran pemangku kepentingan utama, tanda peringatan dini, dan segala bentuk insiden yang dapat menghambat keberhasilan pemilihan.
“Ini akan memungkinkan kami untuk membagikan informasi ini dengan rekomendasi kepada setiap pemangku kepentingan dalam pemilihan Anambra. Pengamatan pra-pemilu akan dibagikan kepada publik melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial.
“Pengamatan pra-pemilihan didasarkan pada pengamatan pemilihan pendahuluan partai dan pelaksanaan pendaftaran pemilih (CVR) yang sedang berlangsung di negara bagian. Proyek WatchingTheVote adalah pengamat jangka panjang (LTO) dari semua 21 kotamadya negara bagian. Saya telah melatih dan menyebarkan.
“Sebagai bagian dari kegiatan pengawasan pra-pemilu kami yang komprehensif, pemantau pra-pemilihan WTV akan memantau isu-isu yang terkait dengan kegiatan Komisi Pemilihan Nasional Independen (INEC), termasuk perekrutan, pelatihan dan pemungutan suara personel sementara. Termasuk kampanye informasi tentang identifikasi lokasi , pertemuan pemangku kepentingan, pendidikan pemilih, serta pengumpulan dan pendistribusian kartu pemilih tetap.
“Pengawasan pra-pemilu juga mencakup kegiatan yang berkaitan dengan lembaga keamanan dan insiden yang dapat merusak proses pemilihan. Kampanye informasi pemilih oleh Badan Orientasi Nasional (NOA) dan organisasi masyarakat sipil lainnya,” kata kelompok itu di sawah.
Pengamat juga menambahkan bahwa mereka akan melaporkan masalah yang berkaitan dengan ujaran kebencian, ancaman dan pelecehan terhadap pemangku kepentingan, serangan terhadap media atau personel INEC, pembatasan aktivitas politik oleh pemerintah, atau pengerahan militer yang tidak dapat dibenarkan ke negara.
“Yiaga Afrika akan meninjau informasi ini untuk tindakan yang tepat dan melaporkannya ke otoritas terkait,” katanya.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto