Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Kemungkinan diwawancarai oleh seorang reporter menyebabkan kecemasan bahkan bagi para profesional paling percaya diri yang bertanggung jawab untuk bertindak sebagai suara organisasi dalam berkomunikasi dengan media. Pelatihan membantu juru bicara ini meningkatkan kemungkinan bahwa pesan penting organisasi akan dikomunikasikan dengan jelas dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan jurnalis. Memahami peran ketiga juru bicara, profesional, pendidik, dan tenaga penjualan, adalah elemen pertama dan terpenting dari pelatihan ini.
Juru bicara yang ditunjuk untuk wawancara adalah orang yang ingin dibicarakan reporter pada waktu tertentu. Juru bicara memiliki pengetahuan dan perspektif yang diperlukan. Wartawan menganggap juru bicara sebagai ahli.
Sebagai seorang pendidik, seorang juru bicara memberikan wawasan kepada wartawan untuk membantunya tampil dengan pemahaman yang lebih jelas tentang topik tersebut. Wartawan berbeda dalam pengalaman jurnalisme dan pengetahuan mereka tentang subjek. Bahkan wartawan paling berpengalaman pun tidak tahu segalanya. Seorang juru bicara yang kompeten memiliki informasi yang tidak dimiliki wartawan, terutama mengenai aktivitas perusahaan dan tren industri. Sebagai seorang pendidik, juru bicara mengakui keahlian reporter dan membuat konten dan penyampaian komentarnya sesuai dengan itu. Tantangan utama di sini adalah bagi juru bicara untuk berbagi informasi tanpa merendahkan atau arogan.
Akhirnya, juru bicara adalah orang penjualan untuk suatu organisasi, tujuan, produk, dan / atau layanan. Hubungan masyarakat dan profesional lainnya mendekati wartawan dengan ide cerita karena mereka melihat media sebagai cara yang ampuh untuk mengomunikasikan apa yang harus diberikan organisasi kepada pemangku kepentingan saat ini atau yang potensial. Untuk itu, peran “juru bicara sebagai tenaga penjual” membutuhkan gaya komunikasi yang antusias dan energik.
Namun, wartawan perlu menyadari bahwa mereka tidak ingin dijual, karena perwakilan penjualan dapat mencoba meyakinkan prospek tentang manfaat produk. Tujuan mereka adalah menulis cerita yang menarik minat pembaca, pemirsa, pendengar, dan konsumen media lainnya. Tujuan reporter bukan untuk mengkomersialkan perusahaan, tetapi untuk melayani audiens ini. Akibatnya, tenaga penjualan berada di urutan ketiga setelah para profesional dan pendidik. Singkatnya, juru bicara organisasi yang paling efektif membungkam arahan pemasaran dan penjualan ketika berbicara dengan wartawan. Sambil menekankan apa arti subjek wawancara bagi audiens pers, mereka menghindari makalah tentang mengapa penawaran perusahaan mereka adalah yang terbaik.
Singkatnya, tujuan juru bicara adalah untuk memenuhi kebutuhan wartawan dan memberikan informasi berguna yang menyampaikan pesan penting organisasi. Menyeimbangkan tugas-tugas ini sambil memenuhi tiga peran yang diidentifikasi tentu saja sulit. Namun, dalam jangka panjang, membangun hubungan media yang produktif yang melayani pemasaran dan tujuan organisasi yang lebih luas merupakan hal yang sangat berharga.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
