Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Desain grafis adalah titik di mana ilmu komunikasi bertemu dengan seni estetika. Untuk menjelaskannya dengan cara yang paling abstrak, desain grafis berfokus pada komunikasi visual dengan bantuan berbagai elemen dan media untuk menyampaikan pesan tertentu.
Prinsip desain grafis
Desain grafis, juga dikenal sebagai desain komunikasi, memungkinkan penceritaan menjadi lebih efektif, sehingga desainer menggunakan pilihan standar yang dipengaruhi oleh studi psikologis tentang perilaku manusia yang ditinjau oleh rekan-rekan.
Ilmu desain terdiri dari berbagai teknik yang digunakan oleh desainer, seperti menerapkan palet warna tertentu untuk mendapatkan respons emosional yang dapat diprediksi.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan desainer adalah:
Tipe
Tipografi (memilih dan menentukan ukuran tipografi tertentu) dapat memberi tahu Anda sesuatu. Misalnya, font sans-serif berat menunjukkan izin, tidak seperti font skrip dengan goresan halus.
membentuk
Bentuk juga berkomunikasi dengan penonton dalam berbagai cara. Sebagai contoh, bentuk oval cenderung menyambut pengunjung (karenanya sebagian besar tanda “terbuka” dikelilingi oleh bentuk oval), tetapi bentuk persegi memberikan tampilan yang bersih. Menyortir elemen grafis dalam pola yang dapat diprediksi / acak pada halaman itu sendiri meningkatkan efek komunikasi secara keseluruhan.
warna
Warna dan penjajarannya secara langsung mempengaruhi bagaimana penonton terlibat secara emosional dalam desain.
tekstur
Barang cetakan normal boleh saja, tetapi menambahkan tekstur dalam bentuk elemen non-standar seperti embossing, kain, foil, dll. memberikan pengalaman konkret bagi penonton dan cara untuk mengenali desain bersama, itu akan memiliki dampak yang lebih besar.
Desainer juga tetap kosong dalam pikiran. Ruang kosong tanpa elemen sama kuatnya dengan ruang konkret. Desain dengan banyak ruang “negatif” ini terlihat sederhana namun canggih. Selain itu, lebih banyak ruang putih pada halaman dengan banyak teks tercetak dapat membantu pembaca menjadi lebih tertarik.
Desainer grafis perlu menggunakan kreativitas dan imajinasinya sendiri untuk mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan klien mereka, serta mengandalkan aspek “ilmiah” desain.
Alat yang digunakan
Adalah tugas desainer grafis untuk menempatkan dan menggunakan elemen pada berbagai jenis media (situs web, poster, atau paket) menggunakan program perangkat lunak grafis seperti Adobe Illustrator Photoshop dan InDesign.
Desainer grafis menggunakan Adobe Illustrator untuk membuat ikon, infografis, dan bagian terkait karena mereka mendukung grafik vektor yang kompleks dan seni yang dapat diskalakan.
Adobe Photoshop memiliki ratusan alat pengeditan dan filter khusus untuk menyesuaikan foto dan file gambar yang setara.
Program tata letak berbasis bingkai yang disebut Adobe InDesign membantu desainer mengkompilasi elemen produk ke dalam satu file.
Desainer dengan anggaran terbatas memiliki akses ke opsi open source untuk aplikasi standar.
Penggunaan desain grafis
Anda menyaksikan pekerjaan yang dilakukan desainer profesional setiap hari. Buat desain mulai dari template alat tulis sederhana hingga kampanye iklan yang rumit. Mereka selalu memulai dengan mengadopsi aspek artistik dan ilmiah dari keterampilan mereka.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto