Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Perdana Menteri Pakistan menuduh Imran Khan “menyiksa” wartawan untuk mengurangi kebebasan pers – The Print

Perdana Menteri Pakistan menuduh Imran Khan “menyiksa” wartawan untuk mengurangi kebebasan pers – The Print

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Islamabad [Pakistan]9 Mei (ANI): Menteri Intelijen Pakistan Maryam Aurangzeb menuduh mantan Perdana Menteri Imran Khan menyiksa wartawan, menculik mereka dari rumah mereka dan menghentikan program tersebut.

Pernyataan Menteri Penerangan ini muncul ketika dia bekerja pada program Temui Pers di Lahore Press Club pada hari Minggu, Media Outlet Radio Pakistan melaporkan.

Menteri mengkritik Imran Khan karena mengeluarkan fatwa untuk menyembunyikan kemerosotan pemerintahannya. Selain menyalahkan mantan Perdana Menteri, dia menjamin jurnalis mendapatkan solusi untuk semua masalah mereka dan mengatakan pemerintah sangat percaya pada kebebasan pers dan berekspresi.

Dia memuji demokrasi dan semua jurnalis yang bekerja untuk mendukungnya. Menhub memuji pengorbanan dan jasa para jurnalis untuk pemulihan dan penguatan demokrasi di tanah air.

Dalam sambutannya, Menteri Penerangan menyebut peran klub pers “positif dan efektif”. Aurangzeb memperingatkan Gerakan Tehreek-Eye Pakistan (PTI) yang dipimpin oleh Imran Khan pada hari Minggu bahwa long march pada 20 Mei akan menyebabkan kekacauan dan pertumpahan darah, menurut laporan media.

Dia mengumumkan bahwa jika rencana long march PTI ke Islamabad berujung pada pertumpahan darah, pemerintah akan mengambil langkah untuk mencegahnya.

Komentarnya dibuat ketika mantan Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid menyatakan keprihatinan bahwa pawai panjang yang direncanakan PTI bisa “berdarah” dan menuntut agar dia campur tangan dalam “asrama yang kuat.” Itu adalah tanggapan.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan Lana Sanaura mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia tidak akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali mantan Menteri Sheikh Rasheed Ahmad menarik pernyataan yang menyebut Long March berdarah.

Secara khusus, mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berjanji untuk membawa lebih dari 3 juta orang ke Islamabad setelah 20 Mei untuk pawai protes, media lokal melaporkan.

Mengenai rapat umum politik di Abbottabad, Imran mengklaim, “Saya percaya bahwa tidak peduli berapa banyak kontainer yang mereka buat, lebih dari 3 juta orang akan tiba di Islamabad.” (ANI)

Laporan ini dibuat secara otomatis dari ANI News Service. ThePrint tidak bertanggung jawab atas isinya.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)