Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Pentingnya komunikasi di rumah sakit

Pentingnya komunikasi di rumah sakit

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Interaksi dengan staf meja depan umumnya membentuk kesan pertama pasien rumah sakit. Kurangnya komunikasi juga sering menjadi akar penyebab sebagian besar insiden yang terjadi di rumah sakit. Komunikasi memainkan peran utama di rumah sakit dalam skenario perawatan kesehatan yang berfokus pada pelanggan saat ini. Sayangnya, ini juga merupakan salah satu area masalah yang paling umum dan diabaikan di sebagian besar rumah sakit.

Komunikasi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kepuasan pasien di rumah sakit. Formulir umpan balik rumah sakit sering kali mencerminkan masalah yang berakar pada komunikasi yang tidak tepat atau tidak memadai. Waktu pulang yang lama merupakan penyebab umum ketidakpuasan pasien di sebagian besar rumah sakit, namun penyebab utama ketidakpuasan pasien/kerabat pasien pada awalnya tidak dijelaskan tentang proses pemulangan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Anda akan dipulangkan saat dokter Anda memerintahkan. Demikian pula, jika pasien diberitahu sebelumnya tentang perkiraan waktu tunda OPD dan alasan penundaannya, kemungkinan besar pasien akan mengeluh tentang waktu tunggu dan layanan rumah sakit. Keselamatan pasien adalah bidang lain yang sangat bergantung pada komunikasi. Meningkatkan komunikasi yang efektif juga merupakan salah satu tujuan keselamatan pasien. Bahkan kesalahan kecil selama pengiriman antar shift dapat mempengaruhi keselamatan pasien. Demikian pula, nilai tes yang penting perlu segera dikomunikasikan kepada konsultan yang terlibat, dan dalam kasus Code Blue, sangat penting untuk memperingatkan tim atau pemangku kepentingan Code Blue. Pentingnya komunikasi tidak dapat sepenuhnya ditekankan di fasilitas medis di mana hasil tes penting atau perubahan kondisi pasien dapat mengancam jiwa.

Beberapa strategi komunikasi yang efektif di rumah sakit:

• Staf harus diberikan pelatihan soft skill untuk meningkatkan perawatan pasien. Staf yang kasar dan informasi serta perhatian staf yang tidak memadai sering kali mengeluh kepada pasien di meja pendaftaran dan pemeriksaan selama arus pasien puncak.

• Rumah sakit perlu merencanakan dan menyiapkan strategi komunikasi dalam situasi yang memerlukan komunikasi yang lebih baik dan melatih staf untuk kematian mendadak pasien, kerabat pasien kekerasan, dan sebagainya.

Juga penting bahwa kerabat pasien secara teratur diperbarui tentang kondisi pasien.

• Staf klinis dan administrasi senior harus selalu mendorong saluran komunikasi terbuka dengan staf masa depan. Ada sebuah kejadian di sebuah rumah sakit dimana perawatan seorang pasien terancam karena perawatnya takut untuk menghubungi dokter. Budaya komunikasi yang baik dalam suatu organisasi meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepuasan karyawan.

• Aliran informasi yang tepat di dalam dan antar departemen sangat penting untuk meningkatkan efisiensi layanan rumah sakit. Tren indikator kualitas, hasil audit, dan hasil umpan balik pasien perlu dikomunikasikan kepada staf terkait di masa mendatang. Tanpa ini, aktivitas tidak akan berguna.

Komunikasi eksternal dan internal memainkan peran utama dalam pendirian rumah sakit di mana ketepatan waktu, kecukupan, akurasi dan integritas informasi dapat memainkan peran penting dalam menghindari kesalahan dan menyelamatkan nyawa. Bagaimanapun juga, sebaik apapun perawatan klinis yang diberikan akan sia-sia jika tidak dikomunikasikan dengan baik kepada pasien.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)