Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Pengawas: Mayoritas jurnalis perempuan di Kabul tidak lagi bekerja

Pengawas: Mayoritas jurnalis perempuan di Kabul tidak lagi bekerja

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Reporters Without Borders (RSF) telah menemukan bahwa mayoritas jurnalis wanita Kabul tidak lagi bekerja karena Taliban dan kebijakannya yang menindas.

Survei oleh RSF, Pusat Konservasi Jurnalis Wanita Afghanistan (CPAWJ) telah menunjukkan bahwa pada tahun 2020 akan ada 700 jurnalis wanita dan total 1.080 wanita di industri berita domestik.

Pada tahun 2020, 510 dari 1.080 karyawan media wanita bekerja di delapan toko terbesar di negara itu.

Saat ini, hanya 76 pegawai media perempuan, termasuk 39 jurnalis perempuan, yang masih bekerja.

Watchdog menekankan bahwa Taliban pergi ke media dan mengatakan kepada mereka untuk menjauhkan wanita dari siaran dan tidak membiarkan mereka lewat untuk melaporkan acara media.

“Penghormatan kepada Taliban atas hak fundamental perempuan untuk menjalankan profesi mereka, termasuk jurnalis perempuan, adalah isu penting,” kata Direktur Eksekutif RSF Christophe Deloire.

“Wartawan perempuan harus dapat melanjutkan pekerjaan sesegera mungkin tanpa pelecehan, karena itu adalah hak paling dasar, penting untuk mata pencaharian mereka dan memiliki efek membungkam seluruh Afghanistan dengan meninggalkan dunia media. Tidak, “perempuan,” tambah De Loire. “Kami mendesak para pemimpin Taliban untuk segera menjamin kebebasan dan keamanan jurnalis perempuan,” katanya.

Beberapa jurnalis wanita masih bekerja dari rumah, tetapi banyak yang berhenti dari pekerjaan mereka karena takut akan Taliban.

Taliban mengatakan mereka lebih toleran terhadap hak-hak perempuan selama masa pemerintahan mereka, tetapi hanya sedikit yang percaya pada kelompok itu karena mereka tetap tidak mematuhi kata tersebut.

Hampir semua media milik swasta ditutup ketika Taliban mengambil alih kendali setelah kelompok itu memberlakukan aturan ketat.

Menurut RSF, “Eksekutif dan editor dengan media milik swasta yang belum memutuskan untuk menutup telah menyarankan jurnalis perempuan untuk tinggal di rumah di bawah tekanan”.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)