Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Model Kerja Hibrida: Saatnya Menemukan Kembali Pendekatan Komunikasi Manajer

Model Kerja Hibrida: Saatnya Menemukan Kembali Pendekatan Komunikasi Manajer

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Covid telah mengubah cara organisasi beroperasi dan berfungsi. Ini telah memberikan kesempatan untuk menilai kembali dan mengeksplorasi cara kerja yang kreatif namun produktif. Model hibrida sekarang berkembang sebagai tugas normal baru. Ini memberi karyawan fleksibilitas, kebebasan, dan kenyamanan, tetapi penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi dan terlibat secara efektif dengan karyawan mereka sehingga produktivitas dan efisiensi kerja mereka tidak terganggu.

Koordinasi yang tepat dari organisasi penting untuk keberhasilan model kerja hybrid. Oleh karena itu, penting untuk menjaga komunikasi yang jelas tentang strategi, tujuan, dan budaya organisasi. Berikut adalah beberapa panduan yang, bila diterapkan dengan benar, dapat membantu menjaga keseimbangan antara kesejahteraan karyawan dan koordinasi kerja.

Bangun budaya digital untuk menjangkau

Email bukan satu-satunya pilihan untuk berkolaborasi dengan anggota tim saat bekerja dari jarak jauh. Faktanya, ada banyak platform dan alat digital yang dapat memfasilitasi transisi ke pengaturan kerja jarak jauh dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan kolaborasi yang lebih baik.

Misalnya, Teams adalah alat kolaborasi yang memungkinkan pekerja untuk mengobrol secara langsung, berbagi file dan dokumen, menyelenggarakan panggilan suara dan video, dan berbagi layar satu sama lain. Ini membuat pengerjaan proyek lebih kolaboratif dan lebih mudah dari jarak jauh.

Berinvestasi dalam membangun hubungan dan koneksi pribadi

Salah satu perubahan terbesar yang dihadapi karyawan saat bekerja dari jarak jauh adalah kurangnya interaksi dan struktur manusia.

Para pemimpin perlu berinvestasi lebih banyak di tingkat individu untuk memastikan bahwa hubungan dibina antara karyawan jarak jauh. Pahami apa yang sedang dikerjakan setiap individu, kenali upaya mereka, fasilitasi interkoneksi antara upaya kerja, evaluasi dukungan yang dibutuhkan, dan yang terpenting, mereka secara pribadi dan profesional Berhati-hatilah dan kreatif dalam upaya Anda untuk memeriksa kinerja Anda.

Manajer perlu berpikir lebih hati-hati tentang menciptakan hubungan emosional dengan organisasi dan kolega melalui interaksi sosial yang direncanakan. Di awal pertemuan, luangkan waktu untuk berbagi dan bertukar informasi pribadi dan melakukan latihan lain yang mendorong rasa saling percaya, peduli, dan saling menghormati.

Tetapkan kriteria produktivitas kerja jarak jauh yang jelas

Rencana kerja harus dikembangkan dan dikomunikasikan secara proaktif kepada anggota tim menggunakan kriteria kinerja dan pengukuran produktivitas yang terdefinisi dengan baik. Check-in virtual / pertemuan tim dengan manajer harus didorong untuk menjaga karyawan pada tingkat produktivitas dan tidak merasa terputus.

Administrator perlu menetapkan standar yang jelas, mengomunikasikannya kepada anggota tim jarak jauh, dan menginstruksikan mereka untuk memastikan tata kelola. Menyiapkan rapat virtual atau tatap muka semua tim secara rutin penting untuk membantu semua orang tetap berada di halaman yang sama.

Komunikasikan tujuan bersama

Tenaga kerja yang terdesentralisasi membutuhkan pemahaman yang jelas tentang tujuan dan sasaran bersama mereka. Jika karyawan dan kelompok memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang diharapkan dari mereka, lokasi tempat kerja tidak akan menghalangi pencapaian mereka.

Berbagi berita bisnis dan pembaruan secara teratur dan triwulanan melalui Balai Kota sangat penting untuk visibilitas yang lebih besar dan kolaborasi di seluruh perusahaan. Ini adalah salah satu langkah kunci dalam membangun kepercayaan karyawan.

Mempromosikan budaya kepemilikan

Terlepas dari judulnya, kepemilikan harus berkembang melampaui filosofi dan menjadi strategi agar karya hibrida berfungsi dalam skala besar. Ini berarti bahwa karyawan harus memiliki proyek dan tanggung jawab mereka. Bahkan kontributor individu perlu memiliki struktur dan otonomi untuk mengatur waktu dan pengembangan keterampilan mereka. Manajer proyek, di sisi lain, perlu memantau alur kerja dan komunikasi antara rekan tim, apakah mereka bekerja di rumah atau bekerja dari jarak jauh.

Umpan balik karyawan itu penting

Pekerjaan hibrida membutuhkan upaya mendengarkan karyawan yang lebih baik. Manajer dan pemimpin harus terbuka untuk memahami dampak pekerjaan campuran pada kesejahteraan karyawan, motivasi, keterlibatan, kolaborasi, dan produktivitas. Kita perlu menciptakan budaya di mana karyawan menganggap umpan balik mereka berharga.

Menumbuhkan budaya berbagi pengetahuan

Berbagi pengetahuan di antara karyawan membantu keberhasilan perusahaan dan pertumbuhan karyawan. Membina budaya berbagi pengetahuan dan menyediakan platform pembelajaran untuk tim dan karyawan jarak jauh sangat penting karena berbagi pengetahuan tatap muka dan kesempatan belajar sosial mungkin langka.

Adakan hangout santai dan happy hour

Interaksi pribadi adalah bagian penting dari setiap budaya perusahaan, karena membuat pekerjaan menjadi bermakna dan menyenangkan. Percakapan ringan seperti itu memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk lebih mengenal satu sama lain. Jadikan happy hour, waktu Jumat yang menyenangkan untuk membuat karyawan Anda asyik dan bersemangat menjadi bagian dari tim.

Kesimpulannya, keyakinan kuat saya adalah bahwa pekerjaan hibrida tetap ada di sini. Organisasi perlu berinvestasi dalam membangun budaya dan teknologi yang kuat, menyediakan semua infrastruktur yang mereka butuhkan, terlibat dan terhubung dengan mereka, dan memberdayakan mereka untuk berhasil dalam paradigma baru ini.

(Artikel yang ditentukan oleh Melvin Gladstone, CHRO, Edelweiss General Insurance dan didedikasikan untuk BW People)

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)