Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Miriota menumbuhkan “Internet of Things militer” untuk pertahanan

Miriota menumbuhkan “Internet of Things militer” untuk pertahanan

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Pemerintah telah menandatangani kontrak senilai $5,48 juta dengan salah satu pemain industri antariksa terkemuka di Adelaide untuk memperluas jaringan komunikasi satelit mutakhirnya untuk digunakan dalam pertahanan.

Jika berhasil, jaringan koneksi satelit langsung ke orbit yang aman, fleksibel, dan dapat diskalakan, yang dikenal sebagai “Internet militer”, akan meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keandalan operasional melalui peningkatan kesadaran situasional, visibilitas, dan pemeliharaan preventif.

Kontrak dengan Myriota diberikan melalui Pusat Inovasi Pertahanan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Miriota akan menggunakan jaringan nanosatelitnya untuk menangkap data dari sensor di ratusan platform pertahanan untuk membentuk jaringan komunikasi global yang mendukung ruang angkasa.

Menteri Industri Pertahanan Melissa Price mengatakan kesepakatan itu akan berkontribusi pada pertumbuhan basis industri yang kuat, tangguh, dan inovatif untuk teknologi luar angkasa Australia.

“Kemampuan respons ruang angkasa yang berdaulat penting untuk masa depan pertahanan,” kata Menteri Price. “Inovasi ini memungkinkan untuk mentransfer data pertahanan dengan aman dari hampir semua tempat di planet ini.”

Kesepakatan itu mengikuti keterlibatan sukses Miriota dengan Next Generation Technology Fund for Defense, yang merupakan bagian dari sistem inovasi pertahanan terintegrasi.

“Teknologi ini dapat digunakan di luar pertahanan dan dapat mempengaruhi hampir setiap sektor ekonomi Australia,” kata Menteri Price. “Dari penambangan hingga pembelajaran jarak jauh, teknologi komunikasi satelit aman Miriota menyediakan koneksi global.”

Menteri Keuangan dan Senator Australia Selatan Simon Birmingham mengucapkan selamat kepada Miriota karena telah mengamankan kesepakatan tersebut.

“Menggunakan kesempatan untuk memimpin teknologi luar angkasa tidak hanya akan mendukung kemampuan pertahanan kita, tetapi juga akan memajukan penelitian di industri penting lainnya,” kata Menteri Birmingham.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)