Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Komunikasi-komunikasi berbasis ritme dengan paus besar

Komunikasi-komunikasi berbasis ritme dengan paus besar

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Sebuah pertanyaan besar yang terungkap di seluruh dunia pada akhir abad terakhir adalah bagaimana hewan, terutama cetacea, menjalani kehidupan yang tampaknya kompleks dengan sangat sedikit sinyal, tanda, atau simbol. Sebenarnya, apakah ada sistem komunikasi lain yang mungkin independen di alam yang tidak kita sadari, terutama karena komunikasi manusia utama kita sendiri?

Sepuluh tahun yang lalu, sistem komunikasi independen seperti itu ditunjukkan oleh dua paus bungkuk yang sedang diselidiki oleh Ceta Research di Trinity, Newfoundland. Sejak itu, telah ditemukan pada hewan lain, tetapi hanya dalam kondisi kurang stres. Di bawah tekanan, organisme cenderung kembali ke penggunaan sinyal yang dominan dan berjuang untuk kelangsungan hidup Darwin. Namun, komunikasi berbasis ritme (RBC) biasanya dapat ditemukan dengan menemukan organisme dengan kebutuhan yang berkurang secara signifikan.

Tapi bagaimana cara kerjanya?

Untuk membuat jenis komunikasi baru ini, perlu adanya pembagian ritme biologis antara kedua organisme tersebut sehingga terjadi sinkronisasi. Setelah sinkronisasi, komunikasi berbasis ritme dimungkinkan oleh persepsi organisme tentang keterlambatan dibandingkan dengan waktu. Artinya, organisme mencapai ritme yang sama melalui sinkronisasi dan dapat mengirim dan menerima pesan dalam ritme yang disinkronkan ini menggunakan kombinasi pesan ON-TIME, LATE, OFF-TIME, dan EARLY. Aliran informasi seperti itu adalah komunikasi berbasis ritme (RBC).

Bayangkan dua “panah” paralel dari waktu konvensional, masing-masing terkait dengan salah satu dari dua organisme yang berkomunikasi A dan B. Selanjutnya, bayangkan dua roda berputar yang berpusat pada “panah” waktu, dengan kecepatan rotasi yang berbeda (ritme alfa).

Untuk mencapai sinkronisasi, Organisme A mengirimkan sinyal di setiap jendela waktu dari satu putaran, tetapi hanya jika jendela mencapai sumbu vertikal atau “sumbu SEKARANG”.

Organisme A kemudian mengulangi tindakan ini dalam satu atau lebih siklus lengkap di sebelah roda, menciptakan ritme yang terus-menerus berdenyut pada posisi rotasi yang sama (konsep alfa).

Konsep alpha dapat dilihat ketika organisme B mengirimkan sinyal. Sinyal ini juga terjadi dalam jendela waktu sinkronisasi yang berpusat pada sumbu SEKARANG dari salah satu rotasi berikutnya.

Transmisi sinyal sinkronisasi ini mendefinisikan konsep ketepatan waktu (atau penundaan nol).

Sekarang organisme disinkronkan, Anda dapat mengirim dan menerima pesan menggunakan kombinasi pesan ON-TIME, LATE, OFF-TIME, dan EARLY.

Untuk paus bungkuk, gunakan 60 detik sebagai ritme alfa.

Tepat waktu (a) adalah 58 hingga 02 detik yang berpusat pada jam 12 pada dial.

Terlambat (b) adalah 13 sampai 17 detik sekitar jam 3.

Waktu mati (c) adalah 28 hingga 32 detik yang berpusat pada jam 6.

Awal (d) adalah 43-47 detik sekitar jam 9.

Eksperimen oleh Ceta Research telah menunjukkan bahwa pesan berikut terlihat serupa pada beberapa mamalia laut, mamalia darat, dan burung laut.

1. Sinkronisasi: Tetapkan konsep ritme yang terbukti tepat waktu.

2. Salam atau “kunci sandi”: Salam dibuat menggunakan pesan off-time-off-time-on-time

3. Saling menyapa: Peniruan irama dengan membalas pesan halo menunjukkan berkurangnya stres biologis dan kesiapan komunikasi.

4. Salam yang saling digandakan: Ini terjadi ketika # 3 tumpang tindih dengan waktu # 2. Ini paling sering terjadi setelah salam timbal balik berulang antara dua organisme yang sama.

5. Deklaratif (yaitu, kata benda sederhana): Fakta digambarkan sebagai kombinasi dari lambat atau cepat, off-time atau on-time. Contoh eksperimen Ceta Research adalah Waktu Terlambat-Akhir-Awal untuk mewakili “Lokasi”.

6. Pertanyaan: Pertanyaan digambarkan sebagai sinyal “waktu-simetris” berirama, bayangan cermin deklaratif. Contohnya adalah “awal”-“tepat waktu”-“awal”-“lambat” untuk mewakili “tempat”. Atau “Apakah Anda ingin pergi ke lokasi?” Ini adalah inversi melingkar dari RBT.

7. Positif (ya): Sinyal ganda tepat waktu

8. Negatif (Tidak): Waktu mati sinyal ganda.

9. Perpisahan: Pesan anti-fase berirama untuk sapaan #2 di atas. Pengkodean berirama adalah tepat waktu tepat waktu. Ini biasanya ditiru oleh organisme kedua pada saat keberangkatan.

10. Kompresi waktu: Sinyal ganda dalam satu jendela rotasi mengurangi pesan sebesar satu putaran RBT. Contohnya adalah salam dengan sinyal ganda off-time diikuti dengan sinyal tepat waktu. Kompresi waktu jelas sesuai dengan perasaan gembira, dan beberapa cetacea terus-menerus melanggar.

Eksperimen oleh Ceta Penelitian tentang ritme sel darah merah pada manusia dan hewan telah menunjukkan bahwa ritme alfa bervariasi menurut spesies dan situasi dan berkisar dari 10 detik untuk kit rubah muda hingga 120 detik untuk paus sirip.

Ceta Research percaya bahwa RBC bekerja untuk semua hewan (dan hampir semua kehidupan). Dalam hal ini, salam universal dimungkinkan. Kelompok organisme harus dapat mengirim dan menerima pesan menggunakan RBT seolah-olah mereka secara fisik bersama, terlepas dari pemisahan spasial. Juga, lebih banyak kosakata mungkin diharapkan dan bahasa tubuh perlu memainkan peran yang lebih luas dalam komunikasi.

Tidak hanya apa yang dilakukan organisme, tetapi mungkin bahkan lebih penting ketika ia melakukan sesuatu.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)