Kaji isu komunikasi budaya kekinian, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Purwokerto, Dr. Ade Tuti Turistiati, MIRHRM diundang menjadi narasumber dalam acara Kalbis Institute Cultural Festival (KICFEST) dengan tema: “Satu Nusa Satu Bangsa” (9/6). Acara yang diselenggarakan oleh civitas akademi Kalbis Institute ini juga dihadiri juga Pundra Rengga Andhita, S.Sos., M.I.Kom, perwakilan dosen dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto.
Dalam paparannya, Ade menekankan mnengenai pentingnya penerapan kesadaran berbudaya dalam kontak antar budaya. Menurutnya, berbagai konflik berbasis budaya yang pernah terjadi di Indonesia salah satunya disebabkan oleh penanganan yang lambat di tingkat lokal. Kelambatan itu yang membuat eskalasi konflik tersebut naik level menjadi isu nasioal, menimbulkan keributan di masyarakat luas. Ia mengingatkan agar bangsa Indonesia dapat lebih bijak dalam menyikapi perbedaan. “Kekayaan terbesar bangasa Indonesia adalah keberagaman. Ini yang perlu kita jaga sampai kapanpun,” tandasnya mantap.
Acara yang dilangsungkan secara virtual ini juga menampilkan pagelaran seni budaya dan wisata virtual kebhinekaan. Dalam kegiatan tersebut salah satu mahasiswa Prodi Ikom Universitas Amikom Purwokerto, Mouzza Hikmatul Afifah berperan aktif sebagai salah satu penyanyi lagu daerah bertajuk ilir-ilir.