Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Jamaika Promotion Corporation (JAMPRO) telah mendaftarkan enam proyek besar yang sedang diupayakan pemerintah untuk menarik investasi potensial dari Uni Emirat Arab (UEA) sebagai finalis.
Mereka adalah Zona Ekonomi Khusus Kaimana (CSEZ), Pertanian Just Fruits and Vegetables Limited (JFVL), Bio-Produk Bambu, Pabrik Pengolahan Air Soapberry, Aerotropolis Lapangan Burnham, Taman Logistik Kingston.
Rincian digariskan oleh Presiden JAMPRO Diane Edwards selama briefing negara dengan para pemangku kepentingan di UEA dan perusahaan multinasional lainnya yang menghadiri EXPO 2020 Dubai pada hari Jumat.
Dia memberi tahu peserta bahwa Kompleks Industri CSEZ di tanah yang berdekatan dengan Jalan Raya Mandela di St. Catherine direncanakan untuk pengembangan kemitraan publik-swasta.
Edwards menunjukkan bahwa itu akan menyediakan gudang dan ruang untuk teknologi informasi dan komunikasi (ICT), manufaktur dan logistik, menjadikannya komponen penting dari konektivitas jalan, penerbangan, dan laut.
“Ini adalah proyek yang sangat menarik. [that is] Terletak di pusat dekat Kingston [full] Dengan berbagai insentif pajak yang kompetitif secara global..akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan,” kata Edwards.
Ia mengatakan proyek pertanian JSVL senilai US$6 juta ini merupakan proyek rantai pasokan mutakhir yang dirancang untuk menjawab tantangan yang dialami petani, terutama dengan memberikan bantuan pergudangan.
“Ini adalah proyek yang benar-benar memiliki peluang nyata untuk memecahkan banyak masalah logistik petani kecil dan mengubah ruang pertanian Jamaika,” katanya.
Melihat Burnham Field Aerotropolis, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah kota di sekitar layanan perawatan pesawat dan logistik, Edwards mengatakan bahwa hal itu “dipandang jauh ke depan.” [and] Sebuah proyek ambisius yang diluncurkan oleh Dubai sendiri.”
“Jadi ini adalah kesempatan nyata untuk menggunakan bandara yang terletak di pusat, yang merupakan bandara Perang Dunia II. [and] Kami akan membangun fasilitas baru di Jamaika,” ujarnya.
Terkait dengan Kingston Logistics Park, yang dimiliki oleh Otoritas Pelabuhan Jamaika, Edwards mengatakan pembangunan itu dekat dengan Pelabuhan Kingston dan “sangat cocok” untuk diintegrasikan ke dalam rantai pasokan global.
Dia mengatakan proyek tersebut akan menyediakan fasilitas di dekat pelabuhan untuk produksi bernilai tambah di lingkungan zona ekonomi khusus yang berfokus pada ekspor.
“Jamaika terbuka untuk bisnis,” kata Edwards kepada pebisnis pada briefing.
Dia mengatakan pulau itu menawarkan peluang investasi yang menarik dan beragam dan “memiliki semua elemen yang ingin dimanfaatkan, tumbuh, dan sejahtera oleh bisnis modern.”
“Jamaika menginginkan bisnis Anda. Jamaika ingin bekerja sama dengan Dubai untuk membangun masa depan yang sejahtera bagi kita berdua,” tambah Edwards.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto