Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Identitas seorang jurnalis Afghanistan yang salah diasumsikan oleh para pengungsi

Identitas seorang jurnalis Afghanistan yang salah diasumsikan oleh para pengungsi

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Wartawan pada rapat umum di Kabul pada hari Senin meminta pemerintah sementara dan masyarakat internasional untuk menyelidiki kasus orang-orang yang salah mengidentifikasi wartawan untuk mengungsi dari negara itu.

Wartawan mengatakan beberapa agen di Afghanistan mengevakuasi karyawan dan kerabat mereka atas nama reporter sementara reporter yang sebenarnya terjebak di negara itu.

Menurut wartawan, beberapa institusi mengeluarkan KTP dan dokumen jurnalistik palsu untuk orang-orang dan menggunakan dokumen itu untuk evakuasi.

“Beberapa orang menyalahgunakan nama wartawan, membuat dokumen palsu, dan mengevakuasi karyawan,” kata wartawan Serajdin Patan.

“Saya tahu bahwa banyak institusi di Kabul dan negara mengeluarkan dokumen jurnalis palsu dengan imbalan $100,” kata reporter Mukhtar Ibrahimi.

Banyak wartawan perempuan mengatakan mereka berada dalam situasi keuangan yang sangat buruk menyusul runtuhnya pemerintahan sebelumnya dan penutupan banyak media. Wartawan mendesak pemerintah untuk memberikan kesempatan untuk terus bekerja sebagai wartawan.

Lebih dari 150 media telah menghentikan aktivitasnya sejak 15 Agustus, menurut sebuah organisasi yang mendukung media bebas di Afghanistan.

Reporter Frozan Khalilyar berkata: “Jika Anda mendapat telepon dari seorang reporter wanita dan Anda tahu fasilitas apa yang dibutuhkan seorang juru masak atau petugas kebersihan, beri tahu saya. Saya dalam situasi keuangan yang sangat buruk.”

“Sebagian besar perempuan kehilangan pekerjaan setelah runtuhnya pemerintahan sebelumnya dan sekarang menghadapi masalah keuangan yang serius,” kata Falkunda Mohibi, seorang reporter.

Hujatullah Mujaddadi, Wakil Sekretaris Federasi Wartawan Afghanistan, mengatakan federasi, bersama dengan badan keamanan, telah mulai menyelidiki penerbitan dokumen palsu dan evakuasi orang atas nama wartawan.

“Kami sedang menyelidiki lembaga yang menerbitkan dokumen jurnalisme palsu dan mengirim orang ke luar negeri atas nama wartawan. Kami juga menyelidiki masalah Kam Air,” kata Mujadidi.

Wartawan Afghanistan khawatir tentang penyalahgunaan nama mereka untuk evakuasi ketika Bloomberg News melaporkan bahwa maskapai komersial Afghanistan Kamair telah memindahkan keluarga setidaknya 155 pemimpin perusahaan dari Afghanistan ke Abu Dhabi.

Penerbangan itu dilaporkan bertujuan untuk mengevakuasi jurnalis dan personel lain yang memenuhi syarat di luar negeri, tetapi keluarga pemimpin maskapai dimasukkan ke dalam pesawat yang setengah kosong pada saat-saat terakhir.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)