Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Minggu lalu saya menerima posisi editor dan editor dan menggantikan bos lama saya, kolega, dan teman Wayne Green. Selama 27 tahun dia mendorong saya untuk mengeksplorasi tantangan-tantangan ini.
Itu adalah bagian besar dari apa yang seharusnya dilakukan jurnalisme: tunjukkan masalah dan cari jawaban dan solusi.
Halaman opini menampung berbagai ide yang berakar pada dialog yang bermakna. Ruang ini memiliki standar yang lebih tinggi daripada anonimitas dan makna yang tumbuh subur di media sosial dan program berita kabel.
Pembaca akan bertanya-tanya apakah perubahan itu berarti pergeseran yang lebih liberal atau konservatif. Saya tidak punya rencana untuk itu terjadi di kedua arah.
Dewan redaksi kami mencari konsistensi dan kemajuan dalam penempatan, kolom dipilih untuk mencerminkan perspektif yang berbeda, dan surat diterbitkan yang memenuhi pedoman dasar.
Ketertarikan saya pada isu lokal dan negara bagian. Mereka memiliki lebih banyak pengaruh pada kita dan menerima sedikit perhatian.
Divisi yang ada tidak dimulai sebagai divisi yang tak terhindarkan. Mereka menyelinap tanpa disadari.
Kami membutuhkan ruang bagi orang-orang untuk menyiarkan perspektif dan pengalaman mereka dengan penuh perhatian dan rasa hormat. Jika Anda menolak atau mengabaikan satu sama lain, Anda tidak dapat bergerak maju.
Dengan demikian, DAS yang meluas ini adalah masalah paling mendesak yang kita hadapi. Di situlah halaman opini adalah tempat pertemuan yang berharga.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto