Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Pusat Kemanusiaan Kosovo, FDHK, telah mengungkapkan temuan positif dan negatif pada Dewan Ahli, yang diambil dari pengawasan proses pengadilan Den Haag.
Mengedit kesaksian saksi, tidak menerjemahkan beberapa dokumen ke dalam bahasa Albania dan Serbia, dan memperluas prosedur persiapan adalah bagian dari kritik terhadap Pusat Kemanusiaan Kosovo, prosedur Dewan Pakar yang dilakukan oleh FDHK. ..
Koordinator FDHK Amer Alija mengatakan pada hari Senin bahwa semua dokumen pengadilan harus diterjemahkan ke dalam bahasa Albania dan Serbia serta bahasa Inggris.
Soal mengedit keterangan saksi, Alija mengatakan hal itu mempersulit tugas pengawasan pekerjaan ruangan.
Alija juga membuat beberapa pernyataan positif. Dalam proses pengadilan, hak-hak para pihak dihormati secara maksimal. Dokumentasi ini diterbitkan dalam database Den Haag. Dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh pengadilan-pengadilan ini memiliki alasan yang baik.
Angela Griep, Kepala Unit Penerangan dan Humas KADIN, mengatakan masalah penerjemahan itu rumit.
“Itu akan terjadi [the documentation] Semua diterjemahkan ke dalam 3 bahasa.Beberapa catatan belum diterjemahkan ke dalam dua bahasa lainnya[Albanian and Serbian]”ucap Grep.
Mengenai pengeditan kesaksian, Duka mengatakan pada sidang pribadi bahwa dokumen itu perlu diedit untuk melindungi para saksi.
Mengenai pernyataan tentang perpanjangan proses persiapan, Mr Duka mengatakan bahwa tergantung pada kompleksitas kasus, ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat.
Pengacara Artan Qerkini setuju dengan pengaduan tersebut, dengan menyatakan bahwa menerjemahkan setiap dokumen ke dalam bahasa Albania adalah hak dasar.
Sementara itu, jurnalis keadilan transisi Serbeze Haxhijaj mengangkat isu lain tentang kompensasi bagi para korban.
“Kabar buruknya adalah [ the court] Tidak mengirimkan sinyal lengkap kepada korban. Perlindungan korban masih belum diketahui. Belum jelas apakah pengadilan khusus akan mengirimkan para korban ke gugatan perdata.”
Sadness mengatakan dia belum bisa mengatakan apa-apa tentang masalah ini, tetapi Dewan Korban baru-baru ini mengangkat beberapa masalah, “dan mari kita lihat apa yang diputuskan hakim.”
Dua percobaan sedang berlangsung di Dewan Ahli yang berbasis di Den Haag di Kosovo. Satu untuk mantan komandan KLA Sally Mustafa dan yang lainnya untuk Hisni Gucati dan Nasim Haradinai, pemimpin Asosiasi Veteran Perang KLA.
Pengadilan di Den Haag belum dimulai pada persidangan mantan Presiden Kosovo Hashim Thaçi, mantan Ketua Partai Demokrat Kosovo Kadri Veseli, mantan Ketua Parlemen Kosovo Yakup Krasniki, dan mantan Vetëvendoshe. Rekreasi rekreasi.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto