Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
“Kami membantu cendekiawan perempuan muda melalui lokakarya pelatihan dan mencoba mengatasi kesulitan yang menghalangi beberapa perempuan bepergian ke luar negeri dan menyelesaikan studi mereka dengan mendapatkan gelar master dan PhD.”
Maysaa Jaber Dosen bahasa Inggris di Universitas Baghdad
Jaber juga berbicara tentang kesulitan yang dihadapi ulama perempuan di rumah. Ini termasuk diskriminasi dan hambatan untuk promosi, kurangnya kebebasan akademik, dan campur tangan dengan pekerjaan guru.
Kesulitan-kesulitan ini membuat Jaber terkesan, yang menghabiskan lima tahun di luar Irak untuk mendapatkan gelar PhD dari Universitas Manchester di Inggris sebelum kembali ke Jepang pada tahun 2011. Dorong mereka untuk berpikir kritis dalam pilihan mereka.
Jaber ingin mengembangkan jaringan menjadi organisasi yang berdampak di Irak.
Dia menjelaskan: “Kami mendukung cendekiawan perempuan muda melalui lokakarya pelatihan dan berupaya mengatasi kesulitan yang menghalangi beberapa perempuan untuk bepergian ke luar negeri dan menyelesaikan studi mereka dengan mendapatkan gelar master dan PhD. . “
Bantu cendekiawan diaspora
Jaringan ini juga berguna bagi para sarjana Irak di Diaspora. Ini termasuk ulama seperti Ruba Ali Al-Hassani, yang lahir di Uni Emirat Arab pada tahun 1983. Keluarganya meninggalkan Irak karena perang antara Irak dan Iran (1980-1988), setelah itu dia beremigrasi ke Kanada saat dia masih muda.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto