Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Gubernur, Yang Mulia, orang terbaik. Sir Patrick Allen mengatakan pemerintah terus menerapkan kebijakan dan kegiatan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan perdagangan dan diplomatik Jamaika untuk pemulihan dan pembangunan negara.
“Upaya ini membantu mengumpulkan lebih dari $ 370 juta sumbangan untuk mendukung upaya tanggapan dan pemulihan COVID-19 Jamaika,” katanya. DPR, hari ini (10 Februari).
Di bawah Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan, Gubernur Jenderal mengatakan pemerintah akan terus meningkatkan hubungan bilateral, regional, multilateral dan diaspora.
Untuk mendukung ini, ia telah lulus Undang-Undang Sertifikasi (Dokumen Resmi Asing) 2020, cara baru yang hemat biaya untuk mensertifikasi dokumen resmi yang dimaksudkan untuk digunakan di luar negeri dan dokumen asing untuk penggunaan dalam negeri. Ia menunjukkan bahwa ia menerapkan proses yang sangat disederhanakan.
“Ini akan meningkatkan konektivitas global dan membuat bisnis kami lebih mudah,” kata gubernur jenderal.
“Pengaturan baru akan dibuat di beberapa bidang utama untuk memperluas ekspor kapas pulau laut Hindia Barat dan menghasilkan prospek perdagangan dan investasi,” katanya.
“Pemerintah terus mendorong agenda pertumbuhan ekonomi yang komprehensif dan berkelanjutan melalui kebijakan perdagangan nasional dan program diplomasi ekonomi, termasuk pendanaan untuk kajian dan pengembangan strategi pasar kopi Uni Eropa.” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jenderal membagikan pembukaan tiga konsulat baru di Afrika, satu konsulat baru di Eropa, dan penunjukan tujuh penasihat/utusan kehormatan investasi baru untuk memperkuat dan memperluas jaringan global konsulat kehormatan.
Sehubungan dengan Kemerdekaan Jamaika ke-60, yang akan dirayakan pada bulan Agustus tahun ini, dia juga mengatakan, “Proses pembersihan nama Marcus Mosia Garvey yang berbakat, pahlawan nasional pertama Jamaika. [will be advanced]”.
“Untuk itu, pemerintah akan menggunakan cara yang tersedia untuk campur tangan dalam pemerintah AS dan membangun upaya masa lalu dan sekarang untuk membersihkan keyakinan kesalahannya,” katanya.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto