Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Akiyama adalah sumber asli dari teori yang ditangkap oleh Jepang, meskipun rumor menyebar ke militer AS selama Perang Dunia II bahwa tanda-tanda Arhart ditemukan di berbagai pulau di sekitar Samudra Pasifik. Lahir pada tahun 1926, Akiyama dibesarkan di Saipan, sekitar 1.500 mil sebelah utara Lae. Saat itu, pulau itu diawasi oleh Jepang sebagai bagian dari misi Kepulauan Laut Selatan.
Pada suatu hari di musim panas ketika Akiyama berusia 11 tahun, saudara perempuan saya memintanya untuk mengantarkan makan siang kepada saudara iparnya di pangkalan pesawat amfibi di Jepang tempat dia bekerja. Ketika dia tiba di sana dengan sepeda, dia melihat kerumunan orang berkumpul di sekitar dua pria kulit putih yang tampaknya berusaha memahami diri mereka sendiri. Tetapi ketika dia mendengar seorang penjaga keamanan Jepang berbicara di dekatnya, dia memperhatikan bahwa salah satu pria itu sebenarnya adalah seorang wanita berambut pendek yang mengenakan celana panjang. “Aku belum pernah melihat wanita dengan pakaian seperti itu,” kata Akiyama.
Dia bersembunyi di balik pohon dan mengawasinya. “Saya tidak ingin melarikan diri,” katanya. “Aku hanya ingin melihat.”
Ketika dia pulang ke rumah dan memberi tahu ibunya apa yang dilihatnya, ibunya memerintahkannya untuk tidak memberi tahu siapa pun. Dia tidak ingin putrinya mendapat masalah.
Untuk waktu yang lama, Akiyama mengikuti instruksi ibunya. Dia menjadi pendiam ketika Perang Dunia II dimulai dan Jepang menyita rumah keluarganya. Dia menghabiskan waktu dengan tenang selama Pertempuran Saipan. Di sana, pasukan AS dan Jepang terbuang di pulau itu, menewaskan sekitar 50.000 orang, hampir setengah dari mereka adalah warga sipil. Dia diam sementara Amerika menguasai pulau itu.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto