Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Benton: Proses perbaikan infrastruktur komunikasi bergerak yang terkena dampak banjir nasional sedang dipercepat dan kini mencapai 60%, kata Tan Sri Annuar Musa, Menteri Komunikasi dan Multimedia.
Dia mengatakan ada lebih dari 800 menara komunikasi nasional dan sekitar 500 menara komunikasi diperbaiki.
“Beberapa kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat karena (hanya) listrik padam, sementara yang lain karena peralatan terendam dan perlu diganti,” katanya dalam program bantuan pasca banjir di sini hari ini, saya memberi tahu kelompok itu.
Kementerian juga telah mengambil langkah-langkah untuk menyediakan generator portabel ke lokasi infrastruktur yang tidak berdaya, dan sistem pemancar bergerak yang menyediakan jangkauan layanan sementara yang biasa digunakan jika terjadi bencana atau keadaan darurat, katanya, telah memasang Coverage on Wheels (sapi). Penyedia layanan.
Sebelumnya, Annuar memimpin misi pasca banjir di beberapa wilayah Pahang, antara lain Janda Baik, Bentong, Karak, dan Temerloh yang dimulai pukul 10.00 WIB.
Misi tersebut antara lain memberikan bantuan kepada lebih dari 1.000 penerima, termasuk kebutuhan sehari-hari seperti keranjang makanan, selimut, kasur dan handuk.
Sementara itu, ketika Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) ditanya tentang masalah pengaduan ke Twitter melalui beberapa posting dan tagar yang menyinggung, Annuar mengatakan bahwa tindakan ini untuk kepentingan umum di bawah hukum.
Ia menambahkan, langkah tersebut diambil sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat tentang postingan cabul dan hastag yang mengandung unsur pembakar dan dinilai berpotensi menimbulkan ketegangan.
“Ketika ada keluhan (dari pengguna), MCMC harus bertindak terlepas dari apakah Twitter ingin menanganinya, itu masalah lain,” katanya.
Namun, Annuar mengaku memahami bahwa kementeriannya menghormati keputusan manajemen media sosial dan memiliki kebijakan dan pandangannya sendiri.
Sebelumnya, isu keluhan Twitter MCMC tentang penghapusan beberapa postingan cabul dan tagar menjadi topik hangat di kalangan netizen. — — Bernama
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto