Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Mobil kargo sedang menunggu dalam antrean panjang untuk mengisi Urea Aqueous Solution (UWS) di stasiun pengisian di Pyeongtaek, 70 kilometer selatan Seoul, pada hari Kamis karena pembatasan ekspor China terus memotong pasokan. (Kantor Berita Yonhap)
Cheong Wa Dae telah meluncurkan satuan tugas untuk mengatasi kekurangan larutan urea (UWS), bahan utama yang digunakan untuk mengurangi emisi kendaraan diesel, kata para pejabat Jumat.
“Kami telah membentuk sistem respons yang komprehensif seperti yang kami miliki di bidang material, suku cadang dan peralatan, dan memanfaatkan berbagai saluran untuk bekerja sama dalam komunitas industri dan logistik, dan China dll. Kami akan dapat memeriksa upaya diplomatik dengan produsen urea. negara,” kata Park Soo-. Hyun, sekretaris senior Cheong Wa Dae.
Gugus Tugas ini dipimpin oleh Anne Ilfan, Sekretaris Senior Kementerian Perekonomian, dan termasuk staf dari Kantor Penasihat Kebijakan dan Keamanan Nasional.
Mereka tetap berhubungan dekat dengan gugus tugas kementerian lain setiap hari dalam mode darurat sampai pasokan gas buang UWS atau diesel stabil.
Korea Selatan telah mengatasi kekurangan UWS dan kenaikan harga dalam beberapa pekan terakhir karena China telah membatasi pengiriman dalam sengketa perdagangan dengan Australia.
Negara ini sangat bergantung pada China untuk pasokan agen. Menurut data pemerintah, 97,6% dari impor material negara itu berasal dari China selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Pemerintah telah berjanji untuk menindak penimbunan UWS dan sedang mempertimbangkan rencana untuk menggunakan UWS industri untuk mengatasi kekurangan pasokan di sektor transportasi. (Kantor Berita Yonhap)
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto