Sebuah pengadilan di Vietnam selatan menjatuhkan hukuman penjara jangka panjang kepada lima jurnalis independen pada Kamis setelah persidangan dua hari.

Seorang anggota grup Facebook Surat Kabar Bersih, yang merilis penutup, mengatakan, “Menyalahgunakan hak kebebasan dan demokrasi dan melanggar kepentingan negara dan hak dan kepentingan organisasi dan individu yang sah,” berdasarkan Pasal 331, Ayat 2 KUHP Vietnam. Didakwa.

Wartawan Truong Chau Huu Danh dijatuhi hukuman empat tahun enam bulan, Doan Kien Giang dan Le The Thang masing-masing dijatuhi hukuman tiga tahun, dan Nguyen Phuoc Trung Bao dan Nguyen Thanh Nha masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun. ..

Menurut pengadilan Can Tho, kelimanya juga dilarang bekerja sebagai jurnalis selama tiga tahun setelah menyelesaikan hukuman mereka.

“Terutama putusan terhadap Truong Chau Huu Danh terlalu ketat, dan sanksi yang digunakan berdasarkan Pasal 331 terlalu ketat,” kata jurnalis independen Duong Van Thai kepada RFA setelah persidangan. “Negara-negara otoriter akan memberikan penilaian yang keras kepada seseorang jika mereka ingin menghancurkannya,” katanya.

“Faktanya, pemerintahan Partai Komunis kritis dan tidak ingin mendengar perbedaan pendapat,” kata Thailand. “Mereka suka pujian, benci kritik, benci ide baru.”

“Mereka sama sekali tidak toleran terhadap lawan politik dan selalu memberi mereka hukuman yang jauh lebih berat. Ini adalah cara termudah bagi Partai Komunis Vietnam untuk membalas dendam,” katanya.

Thailand mengatakan kelompok itu mungkin telah diberi keputusan yang sangat keras karena laporan mereka tentang konflik antara para pemimpin Partai Komunis, termasuk serangkaian cerita tentang mantan sekretaris partai Dak Lak Buoy Van Quon.

Kuon, sekarang sekretaris jenderal parlemen Vietnam, telah dituduh menyelesaikan pekerjaan PhD-nya oleh dua dosen di Universitas Ton Duk Tan yang menjiplak. Kedua guru itu kemudian ditangkap.

Wartawan dari surat kabar Clean juga memposting kritik online terhadap serangan oleh pasukan keamanan yang melakukan intervensi dalam konflik tanah di komune Dong Tham di pinggiran Hanoi pada 9 Januari 2020.

Artikel lain mengkritik program jalan raya Build Operate Transfer (BOT) yang tersebar luas dan tidak populer yang diadopsi di Vietnam dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan protes yang jarang terjadi terhadap pemungutan tol yang menurut pengemudi tidak adil.

“Bukan musuh bangsa”

Wakil Direktur Asia Human Rights Watch, Phil Robertson, harus mengakui dalam sebuah pernyataan Selasa sehari sebelum persidangan dimulai bahwa jurnalis warga dan media independen adalah “sekutu pemerintahan yang baik, bukan musuh negara.” Kata itu.

“Melempar lebih banyak jurnalis warga ke penjara tidak menghentikan orang untuk mengeluh atau menuntut reformasi di Vietnam,” kata Robertson.

Dalam pernyataan pasca-persidangan, Daniel Busterd, kepala meja Asia-Pasifik di Reporters Without Borders (RSF) yang berbasis di Paris, mengatakan para pejabat Vietnam “menekan upaya untuk memberikan berita yang dilaporkan secara bebas. Ini menunjukkan bukti baru tekadnya untuk melakukannya. . ” Dan informasi. “

“Untuk memperburuk keadaan, dengan melarang mereka mempraktikkan perdagangan mereka sama sekali. [the judges] Ini menunjukkan bahwa para pemimpin Vietnam kurang mempertimbangkan jurnalisme. Kelima jurnalis ini tidak punya tempat di penjara,” kata Bajingan.

Vietnam peringkat 175^NS Dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia RSF 2021.

Toleransi Vietnam yang sudah rendah terhadap oposisi melonjak tahun lalu karena pihak berwenang terus menekan kritik terhadap konvensi Partai Komunis yang berkuasa Januari, yang mengakibatkan serangkaian penangkapan jurnalis independen, penerbit, dan tokoh Facebook. Penangkapan berlanjut pada tahun 2021.

Dilaporkan oleh Layanan RFA Vietnam. Diterjemahkan oleh Annav. Ditulis dalam bahasa Inggris oleh Richard Finney.