Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Riyadh — Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Yaman Muammar Al-Eryani telah menempatkan milisi teroris Houthi yang didukung Iran pada tanggung jawab penuh atas keselamatan empat wartawan Yaman yang diculik.
Dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Yaman (Saba), Al Elyani mengatakan bahwa milisi teroris Houthi secara paksa memindahkan empat jurnalis, melarang mereka mengunjungi mereka, dan memindahkan mereka ke pusat penahanan yang tidak diketahui.
Al-Eryani mengatakan batang besi dan kabel ke organ sensitif karena memburuknya kesehatan setelah milisi Houthi memindahkan wartawan ke sel dan milisi teroris menolak untuk mengelola mereka.Dia mengatakan itu digantung di udara untuk menunjukkan bahwa dia telah disiksa. . Tentang penyakit yang mereka derita selama masa penahanan 6 tahun.
Dia meminta masyarakat internasional, utusan PBB dan AS, kelompok hak asasi manusia, organisasi perlindungan jurnalis, dan semua jurnalis untuk mengutuk penculikan empat jurnalis oleh milisi Footy dan penghilangan paksa mereka, dan milisi ke badan-badan ini. . Lepaskan mereka secara instan dan tanpa syarat.
Enam wartawan dibebaskan tahun lalu selama pertukaran tahanan yang sukses antara Houthi dan pemerintah Yaman.
Keenam wartawan yang dibebaskan sebelumnya melaporkan bahwa mereka telah disiksa dengan tingkat yang sama oleh tahanan Houthi di berbagai penjara di Sana’a.
Mereka mendesak masyarakat internasional untuk menekan pemberontak yang didukung Iran untuk membebaskan empat wartawan yang menghadapi hukuman mati.
Al-Eryani juga menyalahkan Sana’a atas penculikan penyanyi Houthi yang dipimpin Youssef Al-Badji dan tindakan keras yang intensif terhadap musik oleh milisi.
“Milisi Houthi yang didukung Iran secara sistematis menargetkan seniman seni, melacak dan menyerang, melarikan puluhan orang ke luar negeri, dan mencegah mereka bernyanyi di pesta pernikahan dan acara publik. Dalam kampanye tersebut, penyanyi Youssef al-Baji diculik dari rumahnya di Sana’ a dan tergolong tabu,” kata menteri dalam tweet. -agen
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto