Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Model penerimaan teknologi

Model penerimaan teknologi

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

Kemajuan dalam komputasi dan teknologi informasi mengubah cara orang bertemu dan berkomunikasi. Orang-orang dapat bertemu, berbicara, dan bekerja bersama di luar pertemuan tradisional dan ruang kantor. Misalnya, pengenalan perangkat lunak yang dirancang untuk memfasilitasi pengambilan keputusan atau proses pembelajaran bagi orang-orang untuk menjadwalkan pertemuan telah mengurangi kendala geografis dan mengubah dinamika komunikasi antarpribadi. Teknologi informasi juga memiliki dampak dramatis pada cara orang mengajar dan belajar.

Ketika teknologi informasi baru menembus tempat kerja, rumah, dan ruang kelas, penelitian tentang penerimaan pengguna terhadap teknologi baru mulai menarik banyak perhatian tidak hanya dari para profesional tetapi juga dari peneliti akademis. Pengembang dan industri perangkat lunak mulai menyadari bahwa pengguna tidak menerima teknologi dapat menyebabkan hilangnya uang dan sumber daya.

TAM adalah salah satu model yang paling banyak dikutip dalam mempelajari penerimaan pengguna dan penggunaan teknologi. Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis untuk menjelaskan bagaimana komputer digunakan. Dasar teori dari model ini adalah Fishbein dan Ajzen’s Reasoned Action Theory (TRA).

Technology Acceptance Model (TAM) adalah teori sistem informasi (sistem yang terdiri dari jaringan semua saluran komunikasi yang digunakan dalam suatu organisasi) yang memodelkan bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi. Dalam paket perangkat lunak, banyak faktor yang mempengaruhi keputusan tentang kapan dan bagaimana menggunakannya, terutama:

Perceived Usefulness (PU)-Ini didefinisikan oleh Fred Davis sebagai “sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem tertentu meningkatkan kinerja pekerjaan.”

Perceived Ease of Use (PEOU) Davis mendefinisikan ini sebagai “sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu adalah mudah” (Davis, 1989).

Tujuan TAM adalah untuk “memberikan penjelasan tentang faktor-faktor penentu penerimaan komputer secara umum, yang dapat menjelaskan perilaku pengguna di berbagai teknologi komputasi pengguna akhir dan populasi pengguna, sambil tetap hemat dan teoretis. Dibenarkan.”.

Menurut TAM, ketika pengguna menemukan teknologi tertentu berguna, mereka percaya pada hubungan penggunaan-kinerja yang positif. Upaya adalah sumber daya yang terbatas, sehingga pengguna dapat menerima aplikasi ketika mereka merasa lebih mudah digunakan daripada aplikasi lain. Akibatnya, teknologi pendidikan dengan tingkat PU dan PEOU yang tinggi lebih cenderung memprovokasi kesadaran positif. Hubungan antara PU dan PEOU adalah bahwa PU memediasi pengaruh PEOU terhadap sikap dan tujuan penggunaan. Dengan kata lain, PU secara langsung mempengaruhi sikap dan penggunaan, sedangkan PEOU secara tidak langsung mempengaruhi sikap dan penggunaan melalui PU.

Penerimaan pengguna didefinisikan sebagai “kemauan yang jelas untuk mengadopsi teknologi informasi dalam kelompok pengguna untuk tugas-tugas yang dirancang untuk mendukungnya” (Dillon & Morris). Meskipun definisi ini berfokus pada penggunaan teknologi yang direncanakan dan dimaksudkan, penelitian menunjukkan bahwa persepsi individu tentang teknologi informasi dapat dipengaruhi oleh karakteristik objektif teknologi dan interaksinya dengan pengguna lain.Ada jenis kelamin. Misalnya, dia dapat menggunakannya, tergantung pada seberapa berguna teknologi baru itu. Pada saat yang sama, persepsinya tentang sistem dipengaruhi oleh bagaimana orang-orang di sekitarnya mengevaluasi dan menggunakan sistem tersebut.

Penelitian tentang teknologi informasi terus melaporkan bahwa sikap pengguna merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu sistem. Selama beberapa dekade terakhir, banyak definisi sikap telah diusulkan. Namun, semua teori menganggap sikap sebagai hubungan antara manusia dan benda (Woelfel, 1995).

Dalam konteks teknologi informasi, merupakan pendekatan penelitian sikap-Technology Acceptance Model (TAM). TAM menyarankan agar pengguna mengambil sikap positif terhadap teknologi ketika mereka merasa berguna dan mudah digunakan (Davis, 1989).

Sebuah tinjauan studi akademis tentang penerimaan dan penggunaan IS menunjukkan bahwa TAM telah muncul sebagai salah satu model yang paling berpengaruh dalam rangkaian studi ini. TAM merupakan kontribusi teoritis penting untuk memahami penggunaan IS dan perilaku penerimaan IS. Namun, karena model ini awalnya berfokus pada perancangan karakteristik sistem, model ini tidak memperhitungkan dampak sosial dari adopsi dan penggunaan sistem informasi baru.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)