Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Para ahli berbicara di DST online DST Azadi Ka Amrit Mahotsav Seri Wacana New India @ 75 dan mengorganisir Dewan Nasional untuk Komunikasi Sains & Teknologi dan Vigyan Prasar.
Seri Wacana DSTA zadi Ka Amrit Mahotsav daring New India @ 75 baru-baru ini diselenggarakan oleh Dewan Nasional untuk Komunikasi Sains & Teknologi dan Vigyan Prasar. Para ahli telah mengungkapkan dalam serangkaian wacana baru-baru ini peluang baru bahwa kecerdasan buatan (AI) tidak dapat dicapai dengan teknologi konvensional dan dapat digunakan tidak hanya untuk perawatan kesehatan, tetapi juga untuk banyak tantangan saat ini dan masa depan lainnya di berbagai bidang. sedang memproduksi.
Profesor Ashutosh Sharma, Direktur Eksekutif Kementerian Sains dan Teknologi (DST), mengatakan: Ini berfungsi untuk data, dan jika Anda dapat melatih mesin Anda, Anda dapat mencapai hasil yang luar biasa dalam milidetik dengan mengotomatiskan prosesnya. Ini dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dalam berbagai penyakit, termasuk COVID-19, dan terbukti sangat efektif di daerah terpencil di mana fasilitas medis yang sesuai tidak tersedia. Menjangkau orang terbesar adalah kunci menggunakan AI untuk berhasil dalam berbagai masalah.
Dia berbicara tentang bagaimana DST telah berkembang selama beberapa tahun terakhir, benih teknologi dasar, dan membuat beberapa skema untuk mengatasi tantangan yang datang lebih cepat dengan sains, teknologi, dan solusi berbasis inovasi. “Munculnya teknologi disruptif dan berpengaruh menghadirkan tantangan baru sekaligus peluang yang lebih besar. DST adalah taman kanak-kanak untuk mendukung, membina dan membina bakat-bakat muda untuk kemajuan dan pembangunan negara.” tambahnya.
Anna Roy, penasihat senior NITIA ayog, menunjukkan bahwa AI dapat digunakan secara efektif untuk mengatasi berbagai tantangan nasional. “India memiliki banyak tantangan, tetapi pada saat yang sama memiliki keuntungan sebagai negara yang kaya data dengan banyak profesional TI, pendidik, dan bonus demografi. Gunakan semua ini untuk pembangunan dan pembangunan negara. Jika memungkinkan, itu bisa menjadi anugerah bagi kami,” kata Roy.
Dia menyoroti peran yang dimainkan NITIA ayog dalam mengidentifikasi berbagai masalah di negara ini dan mengusulkan peta jalan masa depan untuk India. “Sebagai think tank utama pemerintah dan nasional, NITI Aayog sedang mengembangkan kebijakan untuk memperluas ekosistem iptek dan mengambil alih industri dan akademisi untuk kemajuan dan pembangunan nasional di segala bidang,” tegasnya.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto











