Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Yang kami lakukan hanyalah komunikasi. Tanpa komunikasi, kita tidak dapat berinteraksi secara beradab. Tanpa komunikasi, kita tidak dapat menciptakan masyarakat modern. Tanpa komunikasi, kita tidak dapat menciptakan kemakmuran bagi diri kita sendiri. Tanpa komunikasi, kita tidak dapat membangun organisasi yang diperlukan untuk meregenerasi kekayaan materi. Komunikasi merupakan komponen terpenting dalam peradaban manusia. Menurut filsuf Jerman Jurgen Habermas, realitas sosial terdiri dari dua bagian: sistem dan dunia kehidupan. Sistem ini terdiri dari subsistem politik dan ekonomi. Lifeworld terdiri dari domain pribadi dan domain publik. Komunikasi dalam sistem didasarkan pada menjadi strategis atau menemukan cara untuk menemukan dan menyempurnakan berbagai cara dan metode untuk membuat hidup kita lebih kaya dan lebih efisien. Komunikasi dalam dunia kehidupan adalah kebalikannya. Ini didasarkan pada hubungan simetris antara orang-orang dan bertujuan untuk menemukan konsensus tentang banyak masalah yang dihadapi realitas sosial kita. Komunikasi dalam dunia kehidupan benar-benar bertujuan untuk menemukan kesamaan di antara semua yang terlibat. Untuk itu, Habermas menyebut semua interaksi dalam rasionalitas komunikasi di dunia kehidupan.
Ketika komunikasi sangat penting, ini berarti tingkat kompetensi tertentu dalam strategi dan taktik komunikasi yang dimiliki setiap orang, tanpa memandang pendidikan, latar belakang sosial, kebangsaan, dan bahasa yang sama. Sayangnya ini tidak benar, karena banyak yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang tepat yang dibutuhkan untuk berhasil. Kebanyakan dari mereka menggunakan keterampilan komunikasi dasar yang hampir tidak cukup untuk membuat kepala mereka tenggelam, mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Apa sebenarnya ciri-ciri komunikator yang baik? Di bawah ini adalah beberapa ciri khas seorang komunikator yang baik.
1. Seorang komunikator yang baik memperhatikan segala sesuatu yang berkomunikasi dengan orang lain.
2. Seorang komunikator yang baik selalu memikirkan sifat pesannya. Selalu pikirkan kapan, di mana, dan bagaimana menyampaikan pesan Anda.
3. Seorang komunikator yang baik akan selalu berusaha menemukan kombinasi kata, bahasa tubuh, pakaian, dan nada suara yang tepat sebelum mengirim pesan.
4. Seorang komunikator yang baik menghindari penggunaan kata-kata yang sama saat mengirim pesan ke orang yang berbeda karena mereka tidak memiliki orang yang sama. Seorang komunikator yang baik mencoba mencari tahu apa yang penting bagi orang lain.
5. Seorang komunikator yang baik akan selalu fleksibel setelah menyampaikan pesan dengan mencapai keputusan, memecahkan masalah, dan menegosiasikan kompromi.
6. Seorang komunikator yang baik sangat menyadari timbal balik komunikasi, proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi yang baik seperti menari dengan lead dan followers.
Ciri-ciri khas di atas tampak jelas dan mudah dipahami, tetapi banyak orang berjuang untuk menerapkannya secara konsisten. Komunikasi adalah proses yang sebanding dengan mengendarai mobil. Semakin banyak Anda melakukannya, semakin baik pengemudinya. Pengalaman adalah guru komunikasi terbaik. Selain itu, kemauan untuk belajar dari pengalaman Anda sangat penting. Tentu saja ada kesalahan, tetapi saya akan belajar dari kesalahan itu dan mencoba memperbaikinya di lain waktu.
Setelah menjelaskan ciri-ciri komunikator yang baik di atas, apa saja sepuluh perintah komunikasi yang efektif?
1. Selalu memberikan umpan balik yang faktual, bukan opini atau emosi yang dapat membuat kesal atau menyinggung orang lain.
2. Selalu bersimpati atau memeriksa situasi dari sudut pandang orang lain. Cobalah untuk menerima pendapat orang lain tanpa berkhotbah atau bermoral.
3. Mengkritik dengan menggunakan kata-kata dan nada suara yang netral.
4. Jangan ironis, katakan apa yang Anda maksud.
5. Jika Anda menginginkan sesuatu dari orang lain, mintalah dan jangan memesan.
6. Beri kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan jangan terjerumus ke dalam “kereta api”.
7. Jelaskan mengapa sesuatu perlu terjadi dan jangan mengancam.
8. Jika orang tidak memintanya, jangan memberikan saran atau pendapat apa pun.
9. Perjelas intinya dan hindari ambiguitas.
10. Jangan berbicara atau berbicara dengan orang lain. Hindari mengubah percakapan menjadi hal-hal sepele.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto