Universitas Amikom Purwokerto
  • Spirit
  • Creative
  • Success

Ulasan Buku: Tangisan Lucia Mann tidak pernah terdengar

Ulasan Buku: Tangisan Lucia Mann tidak pernah terdengar

Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.

“Weeping Goes Unheard” hilang saat suara naik melalui berbagai saluran. Lucia Mann disembunyikan (atau ditutupi, seperti yang dia klaim) di Kanada dengan memanggil mereka yang meninggal, hilang, atau masih ada di dalam kita. Berkontribusi pada pengumuman ini di masa lalu.

Penulis sangat bergantung pada keterampilan penelitian jurnalismenya untuk mendokumentasikan ketidakadilan berabad-abad terhadap masyarakat adat Kanada saat ini. Tapi dia mengambil data yang tidak terungkap dan menjalinnya menjadi cerita yang menarik. Menurut saya, buku ini merupakan reifikasi tertulis dari sebuah film dokumenter yang merekonstruksi rangkaian peristiwa.

Lucia Mann, dalam novel yang diterbitkan sebelumnya, telah berulang kali membuktikan bahwa dia adalah seorang penulis yang sangat visual. Oleh karena itu, membaca “Menangis Tidak Terdengar” tidak jauh berbeda dengan menonton film dokumenter. Selain itu, dia juga seorang penulis yang penuh perasaan, didorong dengan penuh semangat dengan mendukung dan berbicara kepada komunitas yang kurang mampu dari semua ras. Semangat ini terlihat jelas di seluruh teks.

Pekerjaan yang ditetapkan oleh penulis jauh dari mudah. Sebelum dia, ada sejarah panjang ketidakadilan yang melingkupi hari ini. Buku ini membahas berbagai aspek dari gejala yang sangat besar ini, termasuk deportasi, perumahan sekolah, pelecehan yang dilembagakan (terutama dari pihak berwenang yang seharusnya memberikan perlindungan), dan pembunuhan berantai.

Yang membedakan buku ini dari buku-buku lain dengan topik yang sama adalah perpaduan unsur-unsur dan teknik-teknik yang ditangani dengan terampil oleh penulisnya. Garis waktu yang terfragmentasi, pergantian teknik naratif, dan perspektif hanyalah beberapa dari strategi yang membuat buku tetap dinamis dan tidak dapat diprediksi (beberapa pembaca akrab dengan setidaknya beberapa informasi yang disampaikan). Saya yakin Anda begitu). Pembaca dibawa ke angin puyuh pengalaman, sering disertai dengan goncangan tiba-tiba antara masa kini dan masa lalu (dan seringnya refleksi gelap tentang masa depan yang belum datang).

Secara keseluruhan, “Weeping Goes Unheard” adalah buku berpasir yang memperkenalkan secara perspektif sebuah cerita yang sudah terlalu lama ditonton oleh masyarakat. Karena materi pelajaran, itu tidak dibaca untuk segala usia. Meskipun buku ini sangat informatif dan spektakuler, tujuan akhir Lucia Mann adalah melampaui sekadar pewarisan pengetahuan. Sebagai seorang humanis dan aktivis, dia menciptakan cara-cara kreatif untuk melibatkan warga dengan harapan mengubah warga Kanada dan global yang pasif menjadi peserta aktif yang membuat perbedaan untuk manfaat yang lebih besar.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto

Info Komunikasi

Artikel Lainnya

Hari
Jam
Menit
Detik

Pendaftaran Jalur Gelombang 1 (Satu)