Universitas Amikom Purwokerto, Kampus IT dan Bisnis Digital Banyumas, Jawa Tengah.
Lagi pula, orang-orang melakukan bisnis dengan orang-orang yang mereka kenal dan merasa mereka percayai. Meskipun pernyataan di atas mungkin tampak sederhana pada awalnya, transparansi bisnis adalah salah satu faktor kunci dalam menentukan umur bisnis. Namun, banyak yang berjuang dengan cara mencapai ini tanpa banyak bicara.
Jadi, apa sebenarnya transparansi bisnis itu? Apakah transparansi bisnis berarti bahwa perusahaan harus mengungkapkan semua detail kepada klien dan pelanggan mereka saat ini dan yang potensial? Sebaliknya, transparansi bisnis lebih penting daripada jumlah pengungkapan, tetapi frekuensi pengungkapan dan cara pencapaiannya. Misalnya, jika produsen barang menemukan bahwa mungkin ada masalah dengan struktur salah satu produknya, perusahaan jelas perlu segera memberi tahu konsumen tentang masalah tersebut. Terlepas dari pemeriksaan kualitas dan garansi, mungkin tidak perlu untuk memberi tahu mengapa masalah itu ada atau seberapa akurat produk dalam jangkauan konsumen. Ini dapat menyebabkan kepanikan yang tidak perlu. Namun, penting bagi perusahaan untuk tetap berhubungan dengan konsumen hampir sepanjang waktu selama krisis. Dengan begitu, konsumen bisa merasakan bahwa perusahaan benar-benar peduli dengan keselamatannya, bukan hanya bottom line perusahaan. Tergantung pada besarnya krisis, pembaruan mingguan dan mungkin harian mungkin diperlukan.
Ukuran perusahaan sering menjadi penentu jangkauan, tetapi pendekatan yang berbeda dapat diambil untuk memastikan bahwa konsumen menerima informasi yang tepat dalam situasi krisis secara tepat waktu. Konferensi pers adalah pilihan untuk perusahaan besar, tetapi “rapat” dan pengumuman serupa dapat dilakukan di situs web perusahaan atau di situs seperti YouTube dan Twitter untuk bisnis kecil. Email, buletin, dan pengumuman pamflet adalah cara yang bagus untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa jalur komunikasi terbuka. Akhirnya, distribusi siaran pers memastikan bahwa pesan perusahaan sampai ke konsumen dan pemangku kepentingan utama lainnya melalui media utama.
Ingatlah bahwa transparansi lebih tentang frekuensi daripada pengungkapan penuh. Selalu jujur dan jujur, namun berhati-hatilah dalam menyusun pesan yang ingin Anda sampaikan kepada konsumen dengan baik. Ini karena satu siaran pers mungkin merupakan satu-satunya kesempatan untuk penebusan.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto